“
STRATEGI PENDEKATAN dan CARA OPERASIONAL
PROGRAM
PELAYANAN KB ”
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas
“ PELAYANAN
KB “
Dosen Pengampu “
VISI PRIMA TWIN PUTRANTI,SST,M.Kes “
disusun
Oleh
kelompok
4 kelas II A :
Diana Ixmawati
|
13621302
|
Erwin Martina
|
13621315
|
Siti Aisyah
|
13621379
|
Dewi Astuti
|
13621381
|
Wahyu Eni.P
|
13621383
|
Robi Rizseki M
|
14621494
|
DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah swt. Atas berkat dan
limpahan rahmat dan taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Pelayanan KB oleh ibu Visi Prima Twin Putranti,SST.
M.Kes. dengan judul “Strategi
Pendekatan dan Cara Operasional Program Pelayanan KB”
Penulis yakin bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak berikut:
1. Siti Munawaroh, S. Kep. Ns. M. Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Ponorogo.
2. Visi Prima Twin Putranti,SST.
M.Kes selaku Kepala Program Pendidikan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
3. Visi Prima Twin Putranti,SST.
M.Kes selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan bimbing dalam penyusunan tugas akhir mata pelayanan KB ini.
4. Teman-teman program studi DIII
Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo atas kerja
sama dan motivasinya.
Penulis yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk
itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan yang bersifat membangun, demi
lebih baiknya makalah ini.
Semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
Ponorogo,18 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................ 2
C.
Tujuan................................................................................................... 2
D.
Manfaat................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Strategi pendekatan program
pelayanan KB....................................................................................... 3
B. Operasional program pelayanan KB................................................... 5
BAB III PENUTUP....................................................................................... 7
A.
Simpulan............................................................................................... 7
B.
Saran..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam garis-garis besar haluan Negara
( GBHN ) tahun 1988 di tegaskan bahwa tujuan program kb nasional adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, dan mewujudkan keluarga kecil bahagia
sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dalam upaya menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk
indonesia. Selain itu untuk mendukung usaha tersebut, perlu ditingkatkan
usaha-usaha pengembangan kualitas sumberdaya manusia dalam kaitan dengan
pembangunan jangka panjang tahap kedua atau kebangkitan kb kedua. Dalam usaha
untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, pemerintah telah dan sedang lakukan
pembangunan di segala bidang, termasuk usaha-usaha untuk mengatasi masalah
kependudukan. Berbagai masalah kependudukan tersebut meliputi, antara lain
pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata,
penduduk usia muda yang besar, kualitas sumber daya manusia yang masih relatif
rendah. Pada dasarnya tujuan kb nasional mencakup dua hal, yaitu kuantitatif
dan kualitatif, tujuan kuantitatif adalah menurunkan dan mengendalikan
pertumbuhan penduduk. Sedangkan tujuan kualitatif adalah untuk menciptakan atau
mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
Gerakan KB
nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi
masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan norma
keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu sumber
daya manusia. Tujuan gerakan KB nasional adalah mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera
melalui penendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk indonesia.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas, masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja bagian-bagian dari strategi pendekatan
program pelayanan KB ?
2. Apa saja bagian-bagian dari cara operasional program pelayanan KB ?
C.
TUJUAN
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui bagian-bagian dari strategi
pendekatan program pelayanan KB
2.
Untuk mengetahui bagian-bagian dari cara operasional
program pelayanan KB
D.
MANFAAT
1.
Menjelaskan
bagian-bagian
dari strategi pendekatan program pelayanan KB
2.
Menjelaskan
bagian-bagian
dari cara operasional program pelayanan KB
BAB II
PEMBAHASAN
- STRATEGI PENDEKATAN PROGRAM PELAYANAN KB
Strategi pendekatan dalam program
keluarga berencana antara lain :
1. Pendekatan kemasyarakatan (community
approach).\
Diarahkan untuk meningkatkan dan
menggalakkan peran serta masyarakat (kepedulian) yang dibina dan dikembangkan
secara berkelanjutan.
2. Pendekatan koordinasi aktif (active
coordinative approach).
Mengkoordinasikan berbagai
pelaksanaan program KB dan pembangunan keluarga sejahtera sehingga dapat saling
menunjang dan mempunyai kekuatan yang sinergik dalam mencapai tujuan dengan
menerapkan kemitraan sejajar.
3. Pendekatan integrative (integrative
approach).
Memadukan pelaksanaan kegiatan pembangunan
agar dapat mendorong dan menggerakkan potensi yang dimiliki oleh semua
masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan memberi manfaat pada semua pihak.
4. Pendekatan kualitas (quality
approach).
Meningkatkan kualitas pelayanan baik
dari segi pemberi pelayanan (provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai
dengan situasi dan kondisi.
5. Pendekatan kemandirian (self rellant
approach)
Memberikan peluang kepada sektor
pembangunan lainnya dan masyarakat yang telah mampu untuk segera mengambil alih
peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB nasional.
6. Pendekatan tiga dimensi ( three
dimension approach).
Strategi tiga dimensi program kb
sebagai pendekatan program kb nasional. strategi ini diterapkan atas dasar
survei terhadap kecenderungan respon pasangan usia subur (PUS) di Indonesia
terhadap ajakan (KIE) untuk berkb. Berdasarkan hasil survei tersebut respon pus
terhadap KIE kb terbagi dalam 3 kelompok :
1) 15% pus langsung merespon ya untuk
ber kb.
2) 15% - 55% pus merespon ragu-ragu untuk ber kb.
3) 30% pus merespon tidak untuk ber kb.
Strategi 3 dimensi ini juga diterapkan
untuk merespon kemendesakkannya untuk scepatnya menurunkan TFR dan membudayakan
NKKBS sebagai normaprogram KBN .
Strategi dimaksud dibagi dalam 3 tahap
pengelolahan program KBN sebagai berikut :
1. Tahap perluasan jangkauan
Pada tahap ini penggarapan program
lebih di fokuskan kepada sasaran :
a. Coverage Wilayah
Penggarapan wilayah adalah
penggarapan program kb lebih diutamakan pada penggarapan wilayah potensial
seperti wilayah jawa bali yaitu propinsi jawa barat, jawa tengah, jawa timur,
dan bali dengan kondisi jumlah peduduk dan laju pertumbuhan yang besar.
b. Coverage Khalayak
Diarahkan pada upaya menjadi
akseptor kb sebanyak banyaknya pada tahap ini pendekatan pelayanan kb
didasarkan pada pendekatan klinik.
2. Tahap Pelembagaan
Tahap
ini diterapkan untuk menganti simpasi keberhasilan pada tahap potensi yaitu
tahap perluasan jangkauan. Pada tahap ini Coverage Wilayah diperluas menjangkau
propinsi propinsi diluar jawa sampai bali dengan sebutan propinsi luar jawa
bali yaitu: Propinsi-propinsi dipulau sumatera, sebahagian pulau kalimatan,
pulau sulawesi.Sedangkan pda tahap ini Coverage khalayak diarahkan pada
jangkauan PUS yang ragu-ragu dengan merangsang timbulnya partisipasi masyarakat
sebagai pengelola program yang seperti PPKBD (Pos LB Desa, Sub Pos KB dan LSM
lainnya).
Pada
tahap ini indikator kuantitatif kesertaan berKB pada kisaran 45% - 65% dengan
prioritas pada pelayanan kontrasepsi Methode Jangka Panjang (MJP) dengan
memanfaatkan momentum-momentum besar.
3. Tahap pembudayaan program kb
Pada
tahap ini Coverage Wilayah diperluas menjangkau propinsi-propinsi diseluruh
Indonesia . Sedangkan Coverage khalayak diperluas menjangkau sisa PUS yng
menolak, oleh peserta itu pendekatan program KB dilengkapi dengan pendekatan
Takesra dan Kukesra.
- CARA OPERASIONAL PROGRAM PELAYANAN KB.
Cara operasional program pelayanan KB
meliputi :
1. Pelayanan komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE).
Pelayanan komunikasi, informasi dan
edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan konseling, advokasi, penerangan
kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui media cetak, elektronik.
Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan
pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
2. Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman
peserta KB.
Dikembangkan program reproduksi
keluarga sejahtera. Para wanita baik sebagai calon ibu atau ibu, merupakan
anggota keluarga yang paling rentan mempunyai potensi yang besar untuk
mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang tepat dan benar dalam mempertahankan
fungsi reproduksi. Reproduksi sehat sejahtera adalah suatu keadaan sehat baik
fisk, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang
berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi. Bukan hanya
kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material,
bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang
antar anggota dan antara keluarga dengan
lingkungan.
Dalam
mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan yaitu: pengembangan
gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat sejahtera dan gerakan
keluarga sadar HIV/AIDS. Pengayoman, melalui program ASKABI (Asuransi Keluarga
Berencana Indonesia), tujuan agar merasa aman dan terlindung apabila terjadi
komplikasi dan kegagalan.
3. Peran serta masyarakat dan institusi
pemerintah.
PSM
ditonjolkan (pendekatan masyarakat) serta kerjasama institusi pemerintah (Dinas
Kesehatan, BKKBN, Depag, RS, Puskesmas).
4. Pendidikan KB.
Melalui
jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan, dokter berupa pelatihan konseling dan keterampilan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Program gerakan KB di laksanakan
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa di mana pada saat ini
pemerintah sedang melakukan pembangunan di segala bidang, termasuk untuk
mengatasi berbagai masalah kependudukan seperti pertumbuhan penduduk yang
tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya manusia
yang relatif rendah.
Adapun strategi pendekatan yang
dilakukan dalam program pelayanan kb meliputi: Pendekatan Kemasyarakatan
(community approach), Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative
approach), Pendekatan integrative (integrative approach), Pendekatan kualitas
(quality approach), Pendekatan kemandirian (self rellant approach), Pendekatan
tiga dimensi ( three dimension approach).
Dalam pelayanan KB juga ada cara
operasinal programnya yang meliputi: Pelayanan komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE), Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB, Peran serta
masyarakat dan institusi pemerintah dan Pendidikan KB.
B.
SARAN
Sebagai mahasiswa kebidanan maka
diharapkan teman-teman bisa belajar lebih giat lagi agar nantinya bisa menjadi
seorang bidan profesional yang mempunyai kompetensi dan skill yang baik selain
itu perlu di ingat apabila nantinya telah menjadi seorang bidan maka mari kita
bersama-sama mensukseskan program keluarga berencana ini demi mencapai suatu
negara indonesia yang lebih sehat. Demikian hasil makalah dari kelompok kami
apabila ada kesalahan di dalamnya kami selaku penulis meminta maaf. Terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Arum,
Dyah Noviawati Setya, dkk. 2009. Panduan
Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirodihardjo,
Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo.
If you're attempting to lose kilograms then you certainly have to start using this brand new personalized keto meal plan.
BalasHapusTo create this keto diet, certified nutritionists, fitness couches, and professional cooks joined together to produce keto meal plans that are efficient, suitable, economically-efficient, and delightful.
Since their grand opening in early 2019, 100's of people have already completely transformed their body and well-being with the benefits a good keto meal plan can provide.
Speaking of benefits: in this link, you'll discover eight scientifically-tested ones offered by the keto meal plan.